Terbukti! Ekonomi Tiongkok Tahan Banting di Tengah Gejolak Global

London: Ekonomi Tiongkok telah membuktikan ketangguhannya di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh sengketa tarif, ketegangan geopolitik, dan gangguan rantai pasokan.
Direktur Perdagangan Internasional di Kamar Dagang Inggris, Steven Lynch, menuturkan, ekonomi Tiongkok tumbuh 5,3 persen year-on-year pada paruh pertama 2025.
Output industrinya meningkat 6,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan sektor manufaktur peralatan dan manufaktur berteknologi tinggi mencatat pertumbuhan pesat.
Lynch menggambarkan angka-angka ini “sangat mengesankan,” seraya menambahkan semuanya menunjukkan ekonomi yang tetap dinamis dan digerakkan secara strategis.
“Yang mencolok, dan sering terlewatkan dalam komentar Barat, adalah betapa tangguhnya Tiongkok dalam menghadapi guncangan eksternal,” ujar dia, dilansir Xinhua, Senin, 4 Agustus 2025.
“Baik itu dampak dari tarif AS, gangguan rantai pasokan global, atau meningkatnya ketegangan geopolitik, Tiongkok telah menunjukkan kemampuan luar biasa untuk menyerap tekanan dan beradaptasi,” kata Lynch, seraya menambahkan negara tersebut secara konsisten menunjukkan kemampuan untuk menahan turbulensi global.
Tiongkok memimpin dunia
Pada paruh pertama tahun ini, Tiongkok mempercepat dorongannya untuk pembangunan industri hijau, dengan output produk ramah lingkungan mencatat pertumbuhan yang kuat sementara produksi kendaraan listrik baru saja melonjak 41,4 persen year-on-year.
Lynch mencatat, Tiongkok memimpin sebagian besar dunia di sektor-sektor seperti kendaraan listrik, dan tengah memperkuat sektor-sektor lain termasuk kecerdasan buatan dan infrastruktur hijau.
“Jika Anda ingin menjadi ramah lingkungan dalam banyak hal, Anda perlu bekerja sama dengan Tiongkok,” ujar dia, menyoroti peran penting negara tersebut dalam rantai pasokan global, khususnya di bidang-bidang yang berkaitan dengan keberlanjutan dan energi bersih.
Dihadapkan dengan fragmentasi geopolitik yang semakin meningkat, beberapa negara beralih ke dalam dan membangun tembok. Sementara Tiongkok terus memperluas keterbukaan dan bekerja sama dengan negara-negara lain.
Lynch percaya bisnis di Inggris perlu membentuk kembali cara pandang mereka terhadap Tiongkok, “bukan hanya sebagai mitra dagang bilateral, tetapi juga sebagai simpul dalam jaringan perdagangan, modal, dan pengaruh yang jauh lebih luas.”
Ia juga mencatat langkah-langkah keterbukaan Tiongkok, seperti membangun zona perdagangan bebas baru, memfasilitasi arus data lintas batas, dan semakin mendorong investasi asing, memberikan peluang bagi bisnis asing di bidang keuangan, ekonomi digital, dan pembangunan hijau.
Melihat lebih banyak kerja sama antara Inggris dan Tiongkok, Lynch mengatakan negara Eropa tersebut harus fokus pada sektor-sektor dengan agenda reformasi Tiongkok selaras dengan kekuatan Inggris sendiri, termasuk teknologi hijau, perawatan kesehatan, infrastruktur digital, dan ketahanan rantai pasokan.
Sumber: https://www.metrotvnews.com/read/bw6Cg0m6-terbukti-ekonomi-tiongkok-tahan-banting-di-tengah-gejolak-global